WELCOM TO BLOGGER
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyxMrSEne_uTBVVo20flPCq3OO6ZcoJIg0DMZkKqvXiVQ_ogyMglcOGNxDuTEPfsxvBTyxMVQxfALnz-d8POkaTWRi7Qa7X0dDgLU30gXUReG04-7jl__fp0PrHJiOUJHL5jxracgLRJWj/s1600/qead.jpg)
—untuk rekan-rekan yang sedang memikirkan cita-cita sebagai programmer
Perkenalkan nama ane dani gan !
dulu, saya sering menemukan bahwa
banyak rekan-rekan di sekitar saya menganggap bahwa menjadi programmer
adalah sebuah pekerjaan yang keren. dan sejujurnya, saya juga berpikir
demikian; saya berpikir bahwa bisa melakukan banyak hal dengan komputer
adalah hal yang sangat hebat, dan saya cukup yakin bahwa sebagian (cukup
besar?) dari kalian memiliki pemikiran yang serupa.
saya pertama kali mengenal komputer sejak kelas satu SD, dan dengan
demikian saya mulai tertarik terhadap benda ‘ajaib’ ini — tapi ini
cerita untuk saat lain. beberapa dari anda mungkin malah sudah mengenal
komputer sejak usia yang lebih muda lagi, dan dengan demikian anda
mungkin berpikir bahwa menjadi seorang yang bisa melakukan pemrograman
terhadap komputer adalah hal yang keren. dan dengan demikian, beberapa
dari anda mungkin memiliki cita-cita untuk menjadi seorang programmer.
atau system analyst. atau technical support. atau sejenisnya, terserah anda.
saran saya, sebaiknya anda memikirkan kembali pandangan anda itu.
::
menjadi programmer itu bukanlah hal yang keren banget-banget.
sungguh. mungkin kelihatannya begitu, tapi percayalah bahwa tidak
demikian halnya; sesungguhnya, menjadi seorang programmer adalah area
penuh resiko dan ujian mental. saat ini mungkin anda belum dapat
membayangkan, tapi sudahlah. biarkan saya melanjutkan cerita ini dulu.
jadi, menurut anda menjadi programmer adalah sebuah pekerjaan yang
keren. mungkin memang, tapi sesungguhnya tidak terlalu. anda mungkin
pernah membayangkan akan bisa membuat game? memang bisa kok. anda mungkin pernah membayangkan akan bisa membuat halaman web seperti friendster? memang bisa kok.
kalau anda tanya saya, menjadi seorang programmer adalah area penuh
resiko dan ujian mental. siap-siap capek, kurang tidur, dan dipanggil
sewaktu-waktu. anda mungkin akan kekurangan hari libur. waktu
pengembangan mungkin memang didesain pada hari kerja, tapi pada dasarnya
anda akan merasa (atau ‘dibuat merasa’? entahlah) perlu dan ingin
bekerja pada hari libur. dan percaya atau tidak, konon katanya
pekerja-pekerja di bidang IT adalah orang-orang yang mengalami tekanan
cukup tinggi dibandingkan dengan bidang lain — saya pernah baca
artikelnya, tapi sayangnya saya lupa di mana.
…tidak percaya? silakan bertanya kepada kakak atau mungkin kerabat
yang bekerja di bidang IT. atau lebih spesifik lagi, sebagai programmer.
::
menjadi programmer, berarti harus siap untuk di-assign ke dalam berbagai macam proyek terkait rekayasa perangkat lunak alias software engineering.
maksudnya, anda membuatkan sesuatu untuk orang lain — aplikasi,
program, website, apapun sejenisnya. dan dengan demikian, hal ini
terkait dengan kebutuhan untuk berinteraksi secara intens dengan orang
lain — supervisor, klien, dan mungkin juga yang lain. dan ‘orang-orang
lain’ ini bisa bermacam-macam ‘bentuk’ dan ‘rupa’-nya, jadi anda harus
siap-siap sedikit ‘kaget’ kalau tidak terbiasa soal ini.
ada yang berpikir bahwa menjadi programmer berarti cuma perlu
berpikir logis dan analitis, serta sedikit cara berpikir ala matematika?
sayangnya salah. software engineering adalah ilmu sosial. surprise. dan sebagaimana lazimnya konteks dalam ilmu sosial, anda bisa menemukan banyak ‘mahzab’; dari yang mengutamakan total-quality-management sampai
serabutan-pokoknya-jadi. dan apa yang terjadi, anda jelas perlu punya
kemampuan dan kepekaan sosial yang tinggi untuk bisa beradaptasi dengan
keadaan yang kadang bisa serba-mengejutkan ini.
itu baru satu hal. kadang-kadang, anda mungkin harus memperbaiki
hasil kerja programmer sebelum anda — yang sialnya, hasil kerjanya bisa
jadi tidak sebagus harapan anda. alur program yang entah kemana, dan
dokumentasi yang bahkan tidak memenuhi syarat… kalau ada. seringnya
malah tidak ada, sih. jangan lupa bahwa anda biasanya akan dikejar
tenggat waktu. sudahlah, hal ini susah diceritakan. mungkin memang harus
dialami sendiri sih, entahlah.
ada lagi? ada! dengan menjadi programmer, anda harus siap dengan
fluktuasi emosi dan sikap yang bisa jadi mempengaruhi orang-orang di
sekitar anda. bukan hal yang aneh bahwa seorang programmer bisa diam
lama ketika ngobrol dengan anda, sebelum kemudian berkata ‘oh iya!’ dan
kembali ke depan komputer. bukan hal yang aneh pula bahwa anda bisa
menemukan seorang programmer yang keluar ruangan dengan tampang penat
setelah beberapa jam, dan kemudian sudah cerah-ceria lagi dalam beberapa
jam setelahnya.
::
menjadi programmer juga berarti berkurangnya aktivitas fisik. jangan
bandingkan dengan orang-orang geologi atau elektro yang sering ke
lapangan kalau sedang di proyek — kadang-kadang mungkin sedikit membuat
iri bahwa mereka bisa jalan-jalan di lapangan. menjadi programmer adalah
duduk (hampir) seharian di depan komputer, biasanya dengan akses
internet. dan akibatnya? programmer itu pekerjaan rawan obesitas!
apalagi kalau di dekat anda ada kantong keripik atau kue kering. jangan
lupa mata anda. sebagian besar programmer yang saya kenal menggunakan
kacamata atau lensa kontak — saya sendiri sudah menggunakan kacamata
sejak belasan tahun lalu, tapi apakah hal ini berhubungan dengan
pekerjaan, entahlah.
salah satu hal yang mungkin akan menimpa anda dengan pekerjaan
sebagai programmer adalah ‘stigma’ yang ada di masyarakat. di satu sisi,
anda mungkin dianggap hebat karena punya skill apalah-itu
(yang sebenarnya tidak hebat-hebat amat juga), namun di sisi lain, anda
harus siap dengan pandangan ‘programmer == nerd’ yang sepertinya cukup
umum. ya ampun.
pernah mendengar ungkapan tentang ‘tampang anak komputer’? ya, itu
salah satunya. tidak semua seperti itu, tapi entah kenapa sepertinya
pandangan ini cukup populer. anda bisa saja bersikap cool atau
ramah dengan gaya yang relatif sesuai trend — dan dengan pekerjaan anda
sebagai programmer. dan orang mungkin akan terkaget-kaget ketika anda
mengatakan bahwa anda adalah seorang programmer. oh well… apakah ini berkah atau kutukan, entahlah.
…dan sebagai tambahannya, bukan hal yang aneh bahwa anda bisa
menemukan seorang programmer yang tidak kunjung punya pasangan. bukan,
biasanya bukan karena mereka ini tidak bisa bersosialisasi (percayalah,
programmer tidak akan bisa hidup tanpa kemampuan sosial), tapi karena
mereka (biasanya) memang punya kesibukan dan tekanan yang cukup tinggi —
apalagi kalau sedang dalam masa pengembangan software!
::
tentu saja, bukan berarti semua hal tentang menjadi programmer itu
tidak menyenangkan adanya. tergantung tawaran yang datang (dan mungkin
kemampuan negosiasi anda), pekerjaan sebagai programmer bisa memberikan
penghasilan yang lumayan bahkan sebelum anda lulus kuliah. menjadi
seorang programmer juga bisa memberikan kepuasan untuk orang-orang yang
memiliki minat dalam menganalisis dan membangun ide. juga hal-hal
seperti kepuasan ketika sebuah komponen selesai dibangun, atau ketika
berhasil melakukan optimasi program — hal-hal seperti ini yang
sepertinya agak susah ditemukan di tempat lain.
saya panjang lebar menulis soal ini bukan karena saya tidak ingin
anda menjadi programmer, sih. ada juga hal-hal yang menyenangkan, kok.
anda mungkin berpikir bahwa menjadi programmer adalah hal yang keren,
dan mungkin memang demikian halnya… mungkin saja, kalau mempertimbangkan
apa-apa yang sempat saya tuliskan di paragraf sebelumnya. tapi
entahlah, saya sendiri tidak terlalu memikirkan itu untuk saat ini, sih.
tapi kalau dipikir-pikir lagi, mungkin sebenarnya menjadi programmer
itu bukanlah hal yang keren-keren amat… walaupun, yah gitu lah ^^